Adilkah ? Pantaskah ?

December 9, 2010 Leave a comment

Disaat aku harus menahan semua rasa rindu, kangen, atau apalah itu.

Disaat aku harus membatasi waktu, mendisiplinkan diri, setiap saat kita bertemu.

Disaat ini kamu mampu meluangkan waktu yang bukan untukku.

Disaat ini kamu mampu mengingkari semua rencanamu.

Disaat ini kamu mampu melupakan waktu, melupakan kedisplinan yang kamu terangkan, yang kamu terapkan padaku.

Apakah aku harus diam dan menahan semua sendiri ?

Apakah aku harus jujur padamu ?

Apakah aku harus marah ?

Apakah aku harus meledak-ledakkan kata-kata yang tidak perlu ?

Aku hanya bertanya pada diriku sendiri, dimanakah keadilan ?

Apakah itu sudah cukup adil bagiku, bagimu ?

Sudahlah, biar kutelan semuanya sendiri. Aku tidak ingin ada yg berubah sekecil apapun itu.

Terima Kasih, cukup pahit.

 

Categories: Uncategorized

Kejelasan

October 27, 2010 Leave a comment

Sekarang sudah jelas, tidak ada yang perlu ditutupi lagi dari diri ini. Hanya butuh sebuah pengukuhan pasti akan sesuatu yang selalu diharapkan untuk berakhir indah dan bahagia seperti film-film yang diputar. Namun, film tetaplah hanya sebuah film yang ada karena pemikiran seseorang yang lari dari kenyataan dan membentuk dunianya sendiri, dunia dimana dia bisa berkuasa, menjadi Tuhan secara pribadi dan berlaku sesuka imajinasinya berlari.

Agak perih memang, namun seorang laki-laki harus bisa menjadi kuat dan bertahan dalam menghadapi apapun karena bagaimanapun, laki-laki adalah pemenang dari lomba kehidupan melawan jutaan saingan lainnya sebelum pada akhirnya berhasil menjadi yang pertama menembus garis finish. Tidak ada lagi menya-menye yang perlu ditunjukkan dan terucap, menangis dan bersedih detik ini, kembali seperti tidak terjadi apa-apa esok hari.

Hapus hapus hapus, hilangkan yang tidak perlu dari ingatan sehingga ingatan baru bisa masuk dengan leluasa dan tidak terhalang oleh pengganggu yang bercokol seenaknya dalam ruang ingatan. Tidak perlu lagi disimpan, hanya perlu dihapus dan semua masalah akan beres. Tekan perasaan bahkan sampai dengan melewati batas karena masalah adalah teman. Hidup adalah tetangga dari masalah.

Hal sepele seperti ini tidak akan mengganggu apapun yang sudah direncanakan sebelumnya. Kembali kepada rencana semula dan ganti saja pemeran dan tokohnya, beres sudah. Tidak perlu berlarut-larut dalam suatu hal yang tidak jelas ujungnya dan tidak perlu diperdebatkan dengan siapapun. Memikirkan lebih jauh berarti pemborosan energi, jadi berhentilah.

Kehidupan yang akan datang dan terus berjalan akan membawa kepada tokoh-tokoh baru dengan background luar biasa yang akan membuat tercengang kagum. Perluas pandangan dan pengetahuan adalah kunci dari perubahan yang mengarah pada kebaikan. Terus berpikir tentang hal lama adalah sebuah pilihan bunuh diri yang akan menyia-nyiakan waktu hidup yang tanpa pengulangan dan perpanjangan waktu ini. Menjadi luar biasa atau mati adalah pilihan setelah kita melakukan pilihan antara merdeka atau mati.

Tetaplah tertawa, tetaplah seperti itu, tetaplah menjadi sesosok pribadi yang membawa keceriaan kepada siapapun disekitar karena hal itu merupakan anugrah yang dimiliki secara cuma-cuma dan tentu sangat menyenangkan untuk terus diamalkan. Melihat orang lain tersenyum dan tertawa lepas merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak terkira, lebih berharga dari materi duniawi. Tidak semua hal bisa dibeli dan dibandingkan dengan materi.

Lepaskan diri dari belenggu pemikiran yang kuno dan menghambat masuknya hal baru hanya karena tidak biasa. Selama masih di dalam hukum yang berlaku, dunia akhirat, pandangan dari sudut yang berbeda akan mampu menjelaskan lebih jauh dan membuka mata orang-orang yang menutup matanya dari hal baru karena terlanjur dan terlalu larut dalam kesedihan serta bayangan kelam masa lalu. Biarkan diri berkembang, biarkan jiwa mengembang, biar semua mengikuti arus kebaikan menuju yang lebih baik.

Selamat jalan masa lalu.

Selamat datang hari esok.

 

Categories: Uncategorized

Friday Open Heart Session

Kali ini gue mau sedikit menshare kejadian yang gue alami kemarin.

Setelah pada malam sebelumnya gue sedikit tahu kalau mungkin ada yang salah paham atas sikap gue, gue berusaha untuk sedikit menjaga jarak dengan orang itu. Jujur gue gak bisa semudah itu, tapi gue juga harus menjaga hubungan baik gue dengan orang itu dan akhirnya gue putuskan untuk melakukan ini semua. Sore hari kemarin diisi dengan hujan lebat di kampus gue, jadi gak bisa kemana-mana dan hari itu gue sudah cukup lelah dengan semua aktifitas dan pikiran yang ada di kepala gue. Lalu gue teringat akan temen gue yang manajemen itu dan gue sms dia, bilang gue stuck gak bisa pulang karena gue bawa motor dan cuaca masih hujan. Akhirnya dia menawarkan gue untuk ke asrama dan bertemu disana untuk killing time. Gue pun shalat Magrib di kampus dan berangkat kesana.

Sampai disana, menunggu sebentar, kita pun bertemu dan mengambil posisi di bangku-bangku santai yang ada di bagian depan asrama untuk mengobrol. Dari obrolan-obrolan itu, gue mendapat sedikit insight tentang bagaimana dia, keluarganya, pengalaman hidupnya, dan masih banyak lagi. Gue pun berusaha terbuka dan lepas dalam obrolan itu, melakukan sesuatu yang sebelumnya sangat jarang gue lakukan yaitu membuka diri gue. Kami sama-sama terkejut akan pengalaman dan kenyataan yang ada di diri kami masing-masing. Tersirat dari wajahnya sedikit kesedihan dan keragu-raguan, dia juga gugup akan emosinya, seperti tidak rela jika kenangan yang sudah dia tutup dibuka kembali dan gue merasakan hal yang sama ketika giliran bercerita ada di gue.

Kami mengobrol cukup lama, dari jam setengah tujuh malam sampai jam sebelas. Sangat melegakan, itu yang gue rasakan ketika gue mampu membuka diri gue kepada orang lain selain diri gue sendiri. Mungkin hal itu yang sangat dibutuhkan diri gue saat ini untuk melepaskan diri dari rasa sendirian dan “berat” yang selalu menggantung di dalam diri gue selama ini. Gue juga menyadari satu hal, dia hanya akan ada di friendlist gue bukan di list yang lain dalam diri gue. Mungkin ini saatnya gue menikmati kebebasan yang selama ini sulit gue rasakan dan gue akan sangat menikmati hal itu. ๐Ÿ˜€

Okay, kembali ke brankas tugas-tugas kuliah gue ! ๐Ÿ˜€

 

talk to the one if you wanna know more

Categories: Uncategorized

Brain Plan

Yeah !

Entah kenapa hari ini gue sangat percaya diri dan penuh semangat. Sejak pagi berangkat ke kampus dengan pakaian ala kadarnya: kaos hitam kesayangan+jeans kesayangan yang belum di cuci tiga minggu+sepatu kesayangan penuh sejarah dan perjuangan+tas biru nasionalis yang selalu jadi teman dibelakang gue. Kelas pagi ini dimulai dengan Pemahaman Diri, tugas Genogram sudah ditangan dan siap untuk dikumpulkan (sampai saat ini gue masih berdoa semoga masih bisa dapet A, amin !). Sedikit berbicara dengan cara berkomunikasi, gue jadi teringat dengan waktu yang gue lewati berdua di kantin FE bersama cewek manajemen itu hari Selasa sebelumnya. Beberapa kali kita berdua asik mengobrol sampai tertawa bareng, namun beberapa kali kita berdua terdiam dan memalingkan pandangan ke arah lain selain mata kami masing-masing. Jujur gue sedikit canggung dan gugup ketika berhadapan tepat di depan pandangan matanya. Kita bercerita tentang banyak hal, tentang pertama kali bertemu dan mengenal satu sama lain, ketika pulang bersama dari Fasilkom menuju MUI (dia minta diantar karena waktu itu dia belum mengetahui jalan menuju halte bikun terdekat), membicarakan memori dan pengalaman masing-masing, dan banyak hal lainnya yang akhirnya kita tertawakan bersama. Dari bincang-bincang itu gue jadi tahu kalau dia adalah tipe cewek yang keras kepala dan memegang teguh apa yang dia yakini. Jujur lagi gue salut ditambah dengan cita-cita hidupnya, menjadi seorang house wife ! Damn it’s so interesting for me !

Gue bersyukur dan berterima kasih kepada teman gue nun jauh di Medan sana yang meminta gue untuk mencari buku untuk mendukung skripsinya (walaupun pada akhirnya gue tidak mendapatkan buku tersebut), karena hal itu gue jadi bisa mengobrol banyak dengan wanita unik dan menarik yang satu ini. Sampai malam hari kita masih berkomunikasi melalui sms dan gue seneng banget karena mendapat feedback yang positif dari dia. She wanna meet up and talk more in advance ! (dan gue lagi menunggu sms dia sekarang karena tadi dia masih rapat panitia acara fakultas)

Gue berpikir untuk bisa lepas dari maslaah-masalah yang ada dalam pikiran gue saat ini setelah gue keluar kelas Pemahaman Diri. Gue merencanakan untuk meluangkan waktu di hari Minggu nanti dan menyediakan kertas serta pensil dan penghapusnya, gue akan brainstorming dan menulis semua masalah yang ada di dalam gue, baik masalah yang sifatnya eksternal maupun internal dalam diri gue. Konsepnya sudah gue pikirkan, semuanya tinggal gue praktekkan hari Minggu nanti. Rencananya, hasil brainstorming gue itu akan gue konsultasikan dengan dosen gue atau PA gue atau gue ke klinik untuk masalah baru ini. Tangan gue udah sangat gatal untuk mencoret-coretkan isi pikiran gue ditemani dengan secangkir Capuccino atau Cofee Latte pas banget sepertinya.

when you can’t be calm, be quiet for 5 minutes

Categories: Uncategorized

Up and Down Saturday Night

Wah, ternyata dalam pikiran gue masih ada yang ingin gue tuliskan disini. Kali ini tentang malam minggu gue semalam yang gue mulai jam setengah sembilan. Seperti minggu kemarin yang gue habiskan dengan keliling Jakarta sampai Kemang dan Bunderan HI untuk berfoto-foto dengan Yessi, adik perempuan gue, kali ini gue dan dia keliling Jakarta lagi tapi hanya sampai Tebet untuk mencari Cheese Cake Factory namun gue lupa posisinya ada dimana dan akhirnya kita memutuskan untuk makan ditempat yang sama namun di cabang Cikini. Tidak sulit menemukannya karena terletak di Jalan Raya Cikini dan sangat mudah dikenali dengan papan nama yang besar dan menyala-nyala lampu.

Sampai disana, gue sangat senang karena disambut oleh petugas jaga yang sangat bersahabat dan ramah dengan semangat dia mengarahkan motor gue ke tempat parkir dan senyum. Seandainya setiap petugas parkir seperti ini, gue ikhlas bayar parkir agak lebih. Setelah motor terparkir dengan baik, gue dan adik gue langsung masuk kedalam dan memesan tempat non-smoking untuk dua orang. Gue ke wc, Yessi udah duduk di bangku sambil liat2 menu. Waktu gue ke meja, dia senyum-senyum ke gue dan bilang, “uangnya cukup kan yah ?”. Sumpah gue kaget banget, langsung gue buka menunya dan oh waw, harganya mantap-mantap banget. Gue liat adik gue dan dia masih senyum-senyum. Yasudahlah, gue pesen juga makannya dan gue nikmati, cheesy cake dengan buah segar dan segelas Cofee Latte. Nikmat banget memang. ๐Ÿ˜€

Setelah gue bayar, hilanglah tabungan gue setengah. ย Sewaktu pulang, gue dan dia lewat flyover Senen dan berhenti sejenak untuk berfoto-foto. Sampai dirumah pukul setengah 12 malam dan gue masih sms-an. Mungkin karena kopi yang tadi gue minum, ngantuk gue jadi tertunda dan akhirnya gue ngobrol via Facebook dan sms dengan cewek manajemen yang waktu itu sudah pernah gue ceritakan disini. Jujur gue senang bisa tahu tentang dia lebih dalam dan ternyata dia suka saxophone juga, relaxing dia bilang.

Yap, malam minggu yang sangat berkesan buat gue, dengan segala kekurangan dan kelebihan dari kejadian yang gue alami malam itu.

feel and talk to know each other’s personality deeper

Categories: Uncategorized

Jumat Lalu, Menyenangkan

Hari ini Minggu (lagi-lagi gue bingung mau ngomong apa sebagai pembukaan, hahaha :D).

Senangnya weekend ini cuma berkegiatan dirumah alias tugas, makan, tidur, leyeh-leyeh, maen, keliling Jakarta naek motor, dan kegiatan menyenangkan lainnya.

Jumat kemarin sudah gue rencanakan dari hari Kamis untuk bertemu dengan teman semasa gue kerja dulu. Dari pagi gue berangkat naik motor jam setengah tujuh pagi. Jalan santai sekitar satu jam sampai di kampus dengan utuh. Eh iya hampir saja lupa, hari Kamis merupakan hari terakhir dari rangkaian KAMABA Psiko UI 2010 dan gue lulus menjadi Ikatan Mahasiswa Aktif (IKM) Fakultas Psikologi UI 2010 !!

Senang dan lega pastinya walaupun beberapa teman gue ada yang bermasalah dan tidak dapat lulus namun gue gak mempermasalahkan status teman-teman gue, aktif atau pasif semua tetap teman gue. Ditutup dengan senyum seluruh panitia dan prosesi pelepasan Jaket Kuning yang gue pakai dari awal bulan sampai dengan detik itu dan belum pernah dicuci. Kotornya sudah stadium akhir sampai ibunda tercinta bilang, “ini jakun apa lap topo, ka ??”. Okay ma, itu komentar yang sangat menusuk. Setelah acara menonton slide yang disajikan oleh kakak panitia Kamaba (semua kegiatan di dalam aula F.Psikologi UI), gue dan seluruh angkatan 2010 bergegas turun ke selasar untuk melihat pengumuman kelulusan dan indeks prestasi kami. Namun sebelum melihat pengumuman, kami semua bernyanyi “lagu kebangsaan” F.Psiko UI ditutup dengan THE MAGNIFICENT AND LEGENDARY, YELL GUYS ! Hell yeah it’s so coool. ๐Ÿ˜€ย Entah kenapa setiap Yell Guys, gue benar-benar menjiwai dan menikmatinya. Mungkin gak cuma gue, tapi juga teman-teman yang lain.

Okay kembali ke hari Jumat. Sepulang gue kuliah, gue bermaksud untuk shalat Ashar di gdung H lantai 2. Itu mushalla yang paling adem dan menjadi favorit gue untuk tempat shalat karena tempatnya juga bersih dan nyaman. Selesai shalat, salah satu sahabat gue satu kelompok Rogers datang untuk shalat juga. Akhirnya gue menunggu dia selesai shalat untuk kemudian mengobrol banyak hal sambil menunggu kelas dia mulai pukul lima sore. Benar-benar waktu dan obrolan yang sangat menyenangkan menurut gue. Banyak hal kami share disana. Akhirnya jam lima sore dan kami pun berpisah karena dia ada kelas di H1.

Gue langsung berangkat ke arah parkiran motor kampus dan sedikit mengobrol dengan satpam disitu tentang berita yang sedang naik daun, yaitu tentang bentrokan di PN Jakarta Selatan. Selesai itu, gue langsung tancap gas ke arah Kerinci, Kebayoran Baru untuk bertemu dengan teman sewaktu gue kerja seperti yang gue sebut diatas. Ditengah jalan suasana lumayan sendu dan mencekam karena langit mendung dan sangat gelap disertai kemacetan jam pulang kerja yang membuat gue misuh-misuh karena bensin motor gue (Yamaha Mio) akan sangat boros.

Rute gue: Kampus UI Depok-Univ. Pancasila-Lenteng Agung-Tanjung Barat-Ragunan-Fatmawati-Cilandak-Antasari-Blok M-Mayestik-Kerinci.

Perjalanan gue tempuh sekitar satu setengah jam, biasanya hanya satu jam namun ketika gue memasuki daerah Antasari, hujan deras dan angin kencang mulai turun. Gue memutuskan untuk memakai jas hujan (daritadi gak gue pake karena gue paling malas naek motor dengan jas hujan, kurang aerodinamis). Tidak jauh dari lokasi gue memakai jas hujan, gue menemukan pom bensin dan gue memutuskan untuk berhenti sejenak dan mengisi bensin motor gue yang sudah tinggal setengah (thanks to the damn traffict jam). Setelah itu hujan makin mengganas dan gue memutuskan untuk berhenti sejenak dan menunggu hujan menjadi sedikit lebih bersahabat. Sekitar 10 menit menunggu, gue gak sabar lagi dan takut datang terlalu malam ke lokasi dan akhirnya gue putuskan untuk berangkat melawan segala keganasan hujan malam itu (cieehh:D). Satu hal yang membuat gue misuh-misuh (lagi), sesampainya di daerah Blok M, hujan berubah sikap 180 derajat menjadi sangat jinak a.k.a hanya gerimis sendu dimalam sabtu. Yasudahlah, gue ingat kata-kata si Bondan Prakoso dalam lagunya dan berusaha ikhlas dengan keadaan basah pada sepatu, rasanya seperti memiliki akuarium dalam sepatu lengkap dengan ikannya.

AKHIRNYA !!!

Gue sampai dilokasi dan teman gue sudah menunggu, meringkuk didalam warung milik orangtuanya sendirian, kedinginan, dan sepertinya kesepian. Wajahnya begitu sumringah ketika akhirnya gue sampai disana dan melepas segala atribut anti air yang gue pakai saat itu. Kami bersalaman dan berpelukan karena sudah lama sekali tidak bertemu, terakhir bertemu ketika bulan Maret 2010, sudah sekitar enam bulan kami tidak bertemu dan dia masih dengan segala kesederhanaan dalam dirinya, begitu terpancar dari wajahnya. Gue benar-benar senang dan sangat bersyukur karena segala kehujanan, kebasahan, dan energi gue yang megap-megap sepulang dari kampus terbayar lunas sudah.

Kita ngobrol banyak hal mulai dari masalah pekerjaan, kantor, bos dan segala staff yang bermacam-macam, proyek-proyek yang baru baik resmi kantor maupun di luar itu. Dari ceritanya gue tahu kalau suasana kantor semenjak gue berhenti sangat panas dan dia menjadi ujung tombak satu-satunya dalam bidang yang dulu kita jalani berdua. Hal yang kejam adalah dia masih menerima gaji yang sangat kecil untuk berbagai tugas yang dia jalani sendirian padahal dia adalah seorang calon arsitek yang tinggal menyelesaikan skripsinya untuk bisa lulus dan menjadi seorang sarjana. Sangat miris dibanding dengan cerita teman-temannya yang sudah menjadi arsitek dan lumayan sukses dengan cerita gonta ganti mobilnya atau gonta ganti Blackberry-nya. Gue hanya bisa membesarkan hatinya dan menyemangatinya seperti yang sering gue lakukan dahulu saat gue dan dia masih jalan bareng dalam tugas kantor.

Malam itu begitu dingin karena hujan yang turun sebelumnya, gue dan temen gue pun memesan nasi goreng yang lewat untuk mengisi perut yang sudah mulai sakit karena kelaparan. Setelah perut menghangat, kami melanjutkan obrolan yang tertunda dan kali ini tentang kehidupan kampus gue yang bikin gue merasa hampir gak hidup tapi gue sangat nikmati, entah kenapa walaupun tugas selalu ada tapi gue sangat menikmati hari-hari kuliah gue dengan segala mata kuliahnya yang semuanya menyenangkan. ๐Ÿ˜€

Sekitar jam sembilan malam kami memutuskan untuk menyudahi nongkrong di warung itu dan pergi untuk sedikit keliling kota Jakarta di malam hari dengan segala kerlap kerlip lampunya dan kemacetannya (bayangkan jam 10 malam di daerah Kapt. Tendean dan daerah Pancoran ke arah Cawang masih padat merayap dan macet). Dia memacu kendaraannya menuju Cempaka Putih untuk menjemput tunangannya dan kami berpisah di daerah Kemayoran.ย Malam itu sangat puas gue bertemu dan ngobrol banyak dengan sahabat gue itu, yang sudah lama tidak bertemu padahal ketika satu kantor kita bertemu setiap hari dan makan siang bersama.

Sampai rumah pukul 12 malam dan tanpa mandi, gue langsung tidur karena lelah sudah tidak dapat ditahan.

keep the friendship even when we’re apart

Categories: Uncategorized

Outbound Luar Dalam (Another Confession)

September 26, 2010 Leave a comment

Okay, hari ini hari Minggu (ya semua orang tau :). Kemarin adalah Sabtu yang sangat menyenangkan walaupun gue sendiri kelelahan. Outbound dari kampus tercinta, Fakultas Psikologi UI, dimulai jam enam pagi sampai jam setengah tujuh malam. Hari yang sulit gue lukiskan dengan kata-kata. Fisik, otak, persahabatan, kerjasama, senang, suka, duka, romansa, dan banyak lagi hal serta pengalaman yang gue dapatkan pada outbound itu.

Sebenarnya ada satu hal yang sangat mengganggu gue saat ini selain besok hari Senin dan gue ada kuis Psium I (dan saya sama sekali belum belajar sampai saat tulisan ini dibuat :).

Saat gue tertarik dengan orang lain (wanita tentunya) namun terlambat. Rasanya seperti kembali ke masa SMA, merasakan kembali rasanya, menurut bahasa anak labil, “patah hati”. Disatu sisi gue sedih banget karena gue yakin akan jarang sekali gue menemukan sesosok wanita yang mampu membuat gue tergila-gila seperti itu. Namun disatu sisi gue seneng dan tertawa karena berarti Allah SWT sudah menyiapkan seseorang yang lebih baik lagi buat gue dan doa-doa gue setiap gue shalat didengar oleh-Nya. Gue ingin menjadi yang terbaik dan mampu mengerahkan semua potensi yang gue miliki secara maksimal dalam setiap usaha yang gue lakukan. Mungkin jika gue milikin dia sekarang, gue tidak bisa maksimal dalam menjalankan kegiatan-kegiatan gue nantinya karena pengalaman gue pada saat SMA mengatakan seperti itu.

Anyway, thanks to Allah SWT yang masih mendengar doa-doa gue dan menjaganya tetap pada track yang seharusnya.

Sad for one day, happily ever after. ๐Ÿ˜€

Categories: Uncategorized

Saat Tugas Mengintai

September 16, 2010 Leave a comment

Tersudut diam, berusaha mengingat semua ingatan tua yang mungkin telah usang. Mengumpulkan serpihan memori beberapa waktu di masa lalu, saat kemampuan diri terkekang dan terhalang oleh sekolam penuh pelekat. Ditengah kebingungan dan ketidakmampuan menentukan orientasi pemikiran yang saling berhubungan dan penting pada saat itu, setiap memori menjadi sebuah barang bukti yang langka dan sulit ditemukan. Bayangan menakutkan pun hadir membelakangi diri dan siap menebarkan teror disetiap langkah yang diambil.

Saat kebingungan ini usai, kuingin melepas semua atribut penuh kebohongan dan ketidakmampuan dalam bertindak ini. Melanjutkan ke pekerjaan selanjutnya untuk tetap maju dan bertanggung jawab sebagai konsekuensi pilihan yang diambil dan kuingin lebih baik lagi.

Inspired by: Tugas MPKT yang sampe saat ini belum rampung padahal besok pagi dipake. ๐Ÿ˜ฆ

Categories: Uncategorized

The End

September 14, 2010 Leave a comment

Akhirnya, hari ini tiba.

Sebelumnya, mohon maaf lahir batin untuk semua pembaca (loh, kayak ada yang baca aja), baru saja kita melalui bulan ramadhan yang berat (iya berat, sampe gak bisa nulis blog gw) dan bermuara di hari Idul Fitri yang spesial ini. Maaf-maafan gak lupa gue lakukan ke semua orang yang gw kenal, terutama orangtua, adik, nenek, tante, om, sepupu, dan masih banyak lainnya. Terutama, orang yang baru saja 12 jam lalu putus dari hati gue secara resmi.

Hal terberat hari ini selain tugas-tugas gw yang numpuk adalah putus dari seseorang yang sudah mengisi kehidupan dan memori-memori gue dengan segala kelakuan dan kehadirannya selama empat tahun gw hidup, dari kelas satu SMA sampai semester pertama gue kuliah. Sedih ya, berat ya, kehilangan sangat, merasa hilang kalau gue boleh meminjam kata-kata lagu Dealova yang dinyanyiin Once (BGM gue sekarang). Sempat merasakan itu semua namun gue merasa ini yang terbaik buat kita berdua karena sudah cukup rasanya gue menyakiti dia dengan segala sikap-sikap annoying gue. (Aku minta maaf, aku sayang kamu tapi aku gak bisa lanjutin semua ini)

Tadi gue putuskan buat jalan-jalan sore sama ibunda tercinta dengan background langit mendung dan angin kencang bertiup, akhirnya gue kehujanan di daerah Tanah Abang. Neduh lah kita di bypass Tanah Abang sekitar 20 menit. Setelah itu lanjut lagi perjalanan menuju Sate Pejompongan. Setelah muter sana sini, tanya orang di daerah Bendungan Hilir, sampai lah saya dan ibunda di Sate Pejompongan yang menjadi alasan mengapa kita berdua rela hujan-hujanan. Selamat, satenya baru buka esok hari (Rabu, 15 September 2010). Ya, gue cuma nyengir-nyengir aja karena emang tujuan gue jalan buat lupain kejadian berat tadi pagi. Kalo udah gini, otak gue langsung terbayang memori-memori yang selama empat tahun gue ukir sama dia hampir di setiap sudut jalan yang gue tahu karena selalu gue ajak dia jalan-jalan kesana. Bad habit gue pun meronta minta dipuaskan, merokok. Tapi gue gak mau merusak badan gue yang sudah sehat ini dengan barang itu walaupun keinginan dalam diri gue sangat kuat karena itulah pelarian gue disaat pikiran dan perasaan gue sehancur ini. Paradoks gue bilang, di satu sisi gue sedih dan kehilangan banget sosok dia sementara di sisi lain gue merasa lega karena dia gak akan sakit hati lagi karena gue.

Gue merasa bodoh, namun hati gue begitu lega karena gue pikir, yasudahlah gak boleh gue menye-menye terlalu lama karena kerjaan dan kehidupan gue akan terus menyongsong dan waktu bakalan terus mendorong gue untuk maju. Jadi gue mencoba menyingkirkan semua perasaan mellow gue jauh-jauh walaupun sampai detik gue nulis tulisan ini, sama sekali perasaan itu dan setiap memori-memorinya gak bisa hilang. Gue gak pernah nyesel jalanin semuanya sama dia karena dari dia gue belajar tentang orang lain dan tentang diri gue sendiri. Memori ini gak akan gue hapus, akan gue simpan sebagai salah satu bagian yang indah dalam empat-dari-sembilan-belas-tahun kehidupan gue.

Terima kasih, itu yang gue tulis di status FB gue dan gue sempat berkomen-komen ria sama dia. Gue khawatir sama keadaan dia dan dari situ gue tahu kalau rasa sayang ini memang belum hilang dan mungkin gak akan hilang tapi gak akan pernah berkembang lagi karena cukup sampai di situ rasa sayang ini untuk dia. Gue mencoba memperbaiki bagian hati gue yang rusak untuk persiapan menerima hati yang baru nantinya.

Keadaan ini menjadi sangat berbahaya karena beberapa tugas gue yang belum selesai sedangkan besok adalah hari terakhir gue liburan dan untuk tugas-tugas menulis gue, gue belum ada ide lagi. Saat muter-muter di beberapa website gak jelas, gue teringat akan blog gue tercinta ini dan pengen banget nulis dengan harapan gue bisa lepasin semua kepenatan gue dan mengisi otak dengan inspirasi-inspirasi yang segar dan baru untuk lanjutan tugas-tugas gue nanti.

Okay, saatnya kembali bertugas. ๐Ÿ˜€

Categories: Uncategorized

H-2

Hari yang menyenangkan, kelas yg asik banget ditambah kakak pengajarnya yg ramah, team yg solid+keren banget sampe bisa jadi pilihan ibu bapak perpus nomer satu. Bertemu dan ngobrol banyak dengan orang baru, seorang cewek dari Magelang anak FE Manajemen. Presentasinya benar-benar menarik dan unik padahal bahan presentasinya minim dan ada bagian yg salah. Setelah keluar kelas, gw bilang ke dia kalau presentasinya keren banget dan berujung pada kita jalan bareng sampe halte MUI. Oke, ketemu orang baru sudah, ngobrol panjang sudah, team OBM yg keren sudah.

Sebuah hari yg hampir sempurna, tapi semua itu memiliki kebalikan. Malam tadi gw pergi makan dengan wanitaku, gw seneng sebenarnya tapi pikiran gw masih ke tugas. Jadi semuanya berujung dengan dia marah.

Hahh, maaf sedang tidak mood nulis para pembaca. Jadi rusak setiap tulisannya. Tanpa makna.

Maaf untuk semua karena sebentar lagi Bulan Ramadhan, semoga dibukakan segala pintu-Nya untuk kita dan dilimpahkan nikmat tiada putus-putusnya.

Categories: Uncategorized